baik buruknya pilihan seseorang tergantung kepada dasar pemilihannya. pilihan yang berdasarkan rasa cinta di sekolah,telepon, jalan dst, adalah pilihan yang berdasarkan gairah yang cepat surut. pilihan ini hanya mengikuti lagu-lagu cinta.
di masyarakat kita terpengarung media massa dan acara2 di tv,pernikahn jenis ini sudah bnyak terjadi selain semakin banyak orang yang mendasari pernikahannya dengan pertimbangan material dan hal-hal artifisial lainnya.
dia tidak bertanya kepada dirinya sendiri, apakah dia benar-benar pasangan yang serasi dan individu yang baik? dia tidak mengakui bahwa dia sendirilah yang gagal, bukan sistem pernikahan.orang yang membenci pernikahan adalah orang yang gagal dalam kehidupannya secara keseluruhan. pernikahan hanya menunjukan kelemahan,kekurangan,dan aib, lalu dia berusaha menutupi semua itu dengan kekasaran dan kekejaman terhadap pasangan hidupnya
banyak orang menyangka pernikahan yang di dahului proses pacaran akan lebih berhasil. tapi, kenyataan menunjukan kebalikannya. setelah pernikahan, iab yang ditutupi selam berpacaran langsung muncul dengan jelas. cinta yang membara di hati sebelum pernikahan padam dengan cepat. hal ini membuat pasangannya kecewa , dan problem2 pun bermunculan
sebaliknya, pernikahan yang tidak di dahului dengan proses pacaran biasanya di lakukan secara rasional dan kriteria rasiaonalitas pernikahn ini di mulai dengan titik nol, lalu berkembang secara alami menuju level yang lebih baik, sehingga masa depan pernikahan ini lebih baik dari pada permulaannya
dalam sebuah tulisan yang di muat di majalah kullu AL-usrah yang berjudul " cinta dan kesuksesan pernikahan " di utarakan, "bisikan hati menjerumuskan kepada kegagalan, sedangkan bimbingan akal menjamin kebahagiaan. jangan menikah dengan orang yang kau cintai dan jangan menjalin hubungan dengan orang yang kau sukai. nikahilah orang yang dipilih akal mu, bukan hati mu. sebab , pilihan akal pasti tepat, sedangakan pilihan hati tunduk pada dorongan nafsu......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar